Kamis, 31 Desember 2009

SELAMAT TAHUN BARU

Toetttt.... toettttt... toetttt.......


Tahun baru tlah tiba...... kita memasuki tahun 2010..

semoga ditahun yang baru ini membawa perubahan yang lebih baik bagi kita semua, bagi bangsa dan negara kita, dan bagi semua orang....

Toeeettttt..... Toeeettttt..... toetttttttttttt....


Sabtu, 26 Desember 2009

Wartawan dan Artis

Heboh lagi. Artis vs wartawan, kali ini Luna Maya yang jadi berita utama. Entah alasannya apa, gw kurang jelas, karena gak ngikutin ceritanya. Bukan karena kuper tapi seperti lagu "Naif" dengan judul "Televisi". Berita gituan dah basi.
Terlepas mana siapa yang salah oi... siapa yang benar.... adalah lebih bijak jika kita hidup saling menghargai, klo di pelajaran PMP ketika gw masih SD dulu namanya "tenggang rasa".
Kenapa mesti memojokkan seseorang atau sekelompok orang, padahal selama ini merekalah yang telah membesarkannya. Dan kenapa mesti memaksa, jika seseorang itulah sumber berita dan sumber rejeki.
Harusnya mereka bisa menjadi simbiosis mutualisme, seperti burung jalak kerbau dan kerbau, mereka saling membutuhkan.
Lagian, napa sih yang diuber berita-berita yang gitu gitu mulu. Gw paling gak demen ma berita gituan. Gak asik gitu loh.... asikan nonton OVJ... nyantai, bikin relax.

Kamis, 23 Juli 2009

BOOOOMMMMMM

Lagi-lagi Indonesia tercintaku diguncang oleh bom. yang lebih mengguncang lagi pernyataan dari ... yang menyatakan bahwa bom tersebut ada kaitannya dengan apa yang baru dilalui oleh bangsa ini. Gimana ne...

Sabtu, 13 Juni 2009

CERITA KAKEK KU

Pada bulan Juni 2009 ini, telah tiga kecelakaan udara yang dialami oleh TNI AU. Banyak putra terbaik bangsa tewas sia-sia. Apakah mereka dilatih dan dididik hanya untuk tewas karena buruknya peralatan yang dimiliki?

Berita banyaknya pesawat TNI AU yang jatuh mengingatkanku pada cerita kakek ku. Beliau adalah seorang pensiunan TNI AD dengan pangkat terakhir mayor. Tidak tinggi memang, tetapi dia adalah idolaku. Seorang tentara yang berpikir dan bertindak sebagai tentara sejati.

Kakekku pernah bercerita padaku, bahwa dalam TNI itu haruslah efektif dan tidak boleh ada efisiensi. Jika ada anggaran yang sudah ditetapkan, maka haruslah dihabiskan dan dipergunakan sesuai peruntukkan tanpa penyimpangan sedikitpun. 

Beliau memberikan contoh seperti berikut : jika telah dianggarkan untuk membeli senapan dengan jarak tembak 500 m, maka jangan pernah mengubah spesifiknya menjadi lebih rendah lagi misalnya 300 m dengan alasan efisiensi. Karena hal ini dapat menjadikan tentara sebagai umpan tembak bagi musuh, karena bisa jadi musuh memakai senjata dengan jarak tembak 500 m atau lebih. Jika hal ini terjadi, maka tentara kita akan ditembak oleh musuh tanpa bisa balas menembak.

Begitu juga dengan peralatan lainnya, jangan sampai anggaran untuk perbaikan dan pembaharuan peralatan perang dan angkutannya di potong demi alasan efisiensi dengan mengabaikan keselamatan prajurit, padahal banyak anggaran lain yang sengaja diboroskan karena berpengaruh langsung bagi sang pembuat kebijakan, dan juga masih banyak anggaran yang lain yang hilang dimakan oleh tikus penggerogot bangsa.

Semoga bangsa ini lebih bijak lagi dalam melindungi prajuritnya, sehingga pesawat dan helikopter TNI AU benar-benar menjadi alat perang dan pengangkut bagi prajurit, bukan sebagai peti mati lagi.

Senin, 16 Maret 2009

TELAH TIBA

Kampanye tlah tiba........ Tepat hari ini mereka datang.

Bangsa kita mulai melakukan ritual pra pesta. Ngumpulin orang banyak-banyak, ngeboongin orang banyak, ngibul sana ngibul sini, demi kursi. 

Hehehehe, gak apa2 lu ngibul, lu boong, lu munafik, asal jangan lu adu domba rakyat kita, asal jangan lu bikin rusuh negara kita, asal jangan lu komporin orang yang lu kibulin demi kepentingan lu.

Selamat berjuang para calon anggota dewan yang terhormatttt. Mohon perhatikan norma norma bangsa kita, jaga persatuan dan berbesar hatilah jika anda menjadi pecundang.

salam damai dari Rakyat Indonesia.

Kamis, 29 Januari 2009

MAU JADI ARTIS TOP???

Jika anda memperhatikan sinetron yang ada di tv sekarang nih, tentunya anda akan tahu bahwa tuk jadi artis top indonesia ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Dari sekian banyak kriteria yang harus dipenuhi, bisa dibreakdown menjadi 3 kriteria besar.

Jika anda tidak termasuk dari 3 kriteria ini, siap-siaplah untuk jadi fans aja. kalo pun anda bisa jadi top, itu perlu perjuangan dan tahun yang panjang.

dibawah ini 3 kriteria tersebut :

  1. Anda haruslah orang yang mempunyai wajah yang nilainya 8 keatas, artinye lo kudu hensam or biutipul abis. Sekarang lu kudu ngaca, sudahkah anda termasuk kriteria ini?? kalo kagak, mungkin anda masuk kriteria yang kedua. (zontoh : Nia Ramadhani, Afgan, dll)
  2. Anda haruslah orang yang punya wajah yang nilainya 5 kebawah, artinya anda haruslah orang yang jueeeleeek, dan mau mengekspos kejelekan muka anda. (zontoh : Tukul, Mandra, Temon, dll). sudahkah anda termasuk kriteria ini? jika tidak juga berarti nasib anda didunia keartisan sama dengan wajah anda, pas-pasan. Tapi jangan kecewa dulu, masih ada kriteria yang ketiga, mungkin anda yang beruntung masuk dalam kriteria ini.
  3. Anda haruslah seorang bencong. Sekarang bencong laku keras dipasaran. Mereka beredar dimana-mana, misal : acara talkshow, acara gosip, komedi, realityshow dan masih banyak yang lainnya. Untuk contoh personal kriteria ketiga ini mungkin tidak usah disebutkan, karea eke juga masuk dalam kriteria ini lohh. hehehehehe.

Gimana, sudahkah anda termasuk dalam ketiga kriteria tersebut? Jika ya, bergembiralah karena anda tinggal selangkah lagi untuk menjadi TOPPPPP.

Sabtu, 10 Januari 2009

JIKA KUSIR PUNYA PENDAPAT

Ini cerita kusir pada jadul kala (sekarang kagak lagi). Disadur dari kalangan kusir, jadi bukan original (orang gila binal).

Pada suatu hari kongkow-kongkowlah 2 orang kusir di singgasana mereka. Kedua kusir tersebut sangat serius memperhatikan action kuda-kuda mereka.

Tiba-tiba, salah satu dari kuda mereka menyapa mereka berdua dengan melambaikan ekornya, kemudian dikeluarkannya sesuatu yang sangat akrab bagi mata para kusir. Sang kusir geram kepada kudanya tersebut.

"Eh bokong kuda sialan, lu kurang ajar sekali ye!!! masak tuanmu ini lu berakin." geram sang kusir I pada kudanya.

"Kang kusir I, why harus pada bokongnya aja??" tanya kusir II.

" karena e karena, bagian yang lain kagak salah." jawab kusir I

Kita break dulu obrolan para kusir ya. Bacalah apa yang dijawab oleh kusir I. Dia tiadak mau menyalahkan sang kuda secara keseluruhan, karena sang kuda sudah berjasa padanya. (selanjutnya maknanya cari sendiri).

LANJUT.........

"Akang yakin si bokong yang salah?? tanya kusir II

"Ya iya dong, masak ya iya daa, kita aja di andong, bukan di sepeda" jawab kusir I

"Kang, setau saya yang salah itu bukan bokongnya, tapi mulutnya" kusir II mencoba berargumen

"Eh, sir 2 (kusir II), ini kan kuda gua, jadi gua tau yang mana yang salah, trus inikan kuda gua, suka-suka gua dong." sang kusir I ngotot sambil melotot

"Emang sih, tapikan si bokong cuma ngeluarin doang, si mulut yang ngedorong bokong untuk ngeluarin tuh 'e'ek." kusir II ikut-ikutan melotot.

"Si mulut masukin doang, biar tuh kuda bisa eksien, dasar bokong aja yang kagak tau urusan, asal ngeluarin aja"

"Salah...lah...lah. pokok'e yang salah itu mulut, kalo kagak ada mulut, buntut kagak akan ngentut (eh, apa hubungannya??)"

"Mulut yang bener, bokong yang salah." ujar kusir I

".....XXX..xx.x.....!!!!!" kusir II

".....vvvyhsbdbjklnjsj..!!!!" kusir I

Break dulu ye konversesiennya, karena tuh kusir sama-sama ngotot sampe kagak narik itu hari. Itulah yang terjadi jika sang kusir punya pendapat (pada jadul kala). Mereka melupakan tugas mereka, sedangkan si mulut dan si bokong kuda tetep aja enjoy menjalani tugasnya masing-masing.

Tuh cuplikan mungkin...?? adalah asal-usul dari pepatah "DEBAT KUSIR". Kalo saya salah tolong jangan salahin mulut atau bokong saya, karena mereka kagak ikut-ikutan. Yang ikut adalah otak saya (yang campur terasi dikit) sama jari saya.

Thanks to para kusir yang udah ngasih kita-kita pelajaran yang berharga. Hidup kusir.

INDONESIAWI

Apa yang ada dibenak kita, ketika semua yang tampil di tv berbicara seolah-lah merekalah yang paling benar. Sehingga jika ada dua orang atau lebih yang berhadapan dan saling ngotot bahwa merekalah yang paling benar, maka akan terjadilah debat kusir.

“Ada acara debat di tv yang membahas kontroversi pemberian gelar pahlawan kepada seseorang yang telah berjasa kepada negara oleh salah satu peserta pemilu. Tidak ada salahnya memberikan, mengakui atau apalah… kepada seseorang sebagai pahlawan, tetapi masalahnya kenapa harus pada saat hampir pemilu???... bukankah ini kepentingannya untuk pemilu saja??.. kata kontraman.

 Bukan,… ini adalah murni sebagai suatu apresiasi kita sebagai anak bangsa kepada orang yang telah berjasa terhadap republik ini. Kata proman

 Tetapi kenapa harus dia dan kenapa baru sekarang????, tanya kontraman.”

Cerita diatas sekilas perdebataN yaNg ada di tv. Semua orang tau makna iklan tersebut, tetapi sang proman sambil senyum-senyum, tetap ngotot bahwa yang dilakukan oleh golongannya adalah murni penghargaan, tanpa embel-embel kampanye untuk menarik hati fans sang pahlawan.

Oh Indonesiawan… apakah kau anggap semua orang direpublik ini goblok??? Bagaimana engkau akan memimpin kami jika dalam langkah awal saja dikau telah membodohi kami dan menganggap kami bodoh???

Tetapi bukan hanya dia dan golongannya saja yang begitchu, bisa jadi sang kontraman tadi juga begitchu. Tapi hanya karena dia tidak punya kesempatan atau golongannya tidak berpikir sampai kesitu, sehingga dia menjadi kontraman.



 Sesuatu yang diperdebatkan adalah sesuatu yang batas antara kebenaran dan kebohongan lebih tipis dari rambut dibelah tujuh. Dengan segala kengototan dan alasan yang dibuat sedemikian rupa serta pengingkaran yang diputarkan juga dengan sedemikian rupa, jadilah yang salah itu benar, dan yang benar itu salah.

 Entah dimana hati mereka, mereka berbicara hanya berdasarkan pikiran mereka, yang berkata bahwa mereka harus dibenarkan.

 Apakah ini sifat orang-orang Indonesia saat ini? Inikah ciri bangsaku saat ini? Inikah yang namanya indonesiawi???

enbe : proman = wong nyang pro
kontraman = seng kontra